Wednesday, September 28, 2016

Diary 280916, Cerita di Balik Jobfair Jiexpo




       Ada cerita lucu tapi lebih banyak menyedihkan dibalik tumpukan map ini. Sobat lookers pasti tau dong ya yang namanya jobfair itu. Sebenarnya pada tanggal 23-24 September kemarin ada undangan jobfair dari jobstreet.com yah tau dong ya bagi yang sudah pernah or lagi hunting kerjaan.

       Jadi ceritanya aku tuh kan sudah mulai dititik jenuh ya bertahun-tahun di perusahaan tempat aku berkerja sekarang ini, aku belum juga dapat pengembangan karir. Bahkan disaat aku sudah dapat gelar S1 aja masih belum dapat bayangan akan ada peningkatan jabatan apalagi kalau ngarepin yang namanya peningkatan penghasilan. Sorry to say yah aroma wangi-wanginya aja ga kelihatan sama sekali hingga detik ini. Sebenarnya sudah lama banget aku pengen segera escape dari kantor aku yang sekarang. Kenapa? Yah karena itu tadi ditambah manajemennya yang semakin ga sejalan dengan prinsip TQM atau prinsip kepemimpinan lainnya, intinya cukup menyedihkan deh kalau diceritain mah. Pertanyaannya kenapa aku masih bertahan hingga sekarang, kenapa ga dari dulu aku resign? Hal itu sudah pasti dikarenakan saat itu aku masih kuliah dan masih sangat membutuhkan biaya. untuk kasih ortu, biayain anak angkat alias keponakan aku dan ketersediaan waktu untuk kuliah. Kalian taulah bahwa ga semua perusahaan yang kasih ijin karyawannya untuk kerja sambil kuliah. Makanya salut banget buat orang-orang yang dikasih ijin bahkan diakomodasiin semua pengeluaran kuliahnya oleh pihak kantor tempat dia bekerja itu syukur Puji Tuhan bangetlah yah.. (jadi ngiler..).

       Balik lagi ke cerita map tadi. Jadi ceritanya berhubung aku sudah lulus kuliah dari Februari 2016 kemarin, aku sudah mengajukan surat lamaran ke banyak perusahaan. Sayangnya belum ada satupun perusahaan yang memberikan lampu kuning apalagi hijau untuk aku lolos seleksi. Ada satu perusahaan BUMN yang mengkonfirmasikan bahwa aku tidak memenuhi kualifikasi karena umur aku yang sudah ga lagi muda. Hahaha.. You know-lah yah syedihnya kaya apa? Tapi aku ga mau putus harapan, aku tetap optimis karena aku benar-benar ingin segera resign, aku ingin mengembangkan karir aku dan memajukan diri dengan bekerja diperusahaan yang reputable. Masa iya ijasah aku jadi tumpukan berkas aja, hiks nyai syedihhh.. Yang aku tau dan yakini aku ga boleh putus harapan, aku ga boleh nyerah, aku harus tetap semangat!

Day 1           
         Akhirnya aku persiapkan semua berkas aku untuk melamar lewat jobfair dari Kemenakertrans di Kemayoran. Meskipun ngebayangin jauhnya kaya apa aku ga peduli yang penting aku sampaia. Bukan hanya jauh saja yang jadi tantangan, hujan dan macetpun ga bisa terkendali, itu semua lumayan bikin aku sakit kepala tapi aku berusaha mensyukuri dengan menikmatinya. Berhubung aku sudah dapat konfirmasi dari pihak operator yang aku telepon sebelumnya kalau acara sampai jam 18:00 WIB. Eh taunya pas aku sampai situ, pihak penyelenggara yang berjaga didepan pintu memberitahu aku kalau acaranya baru aja ditutup 10 menit lalu alias pada pukul 16:00 WIB. OMG..

       Awalnya aku ngerasa sedih banget tapi aku berusaha untuk meyakini diri aku bahwa ini ujian buat aku dan besok di hari kedua aku harus berangkat lebih cepat lagi. Aku tidak mau menyia-nyiakan waktuku jika harus pergi begitu saja. Aku melihat kumpulan kertas berisi lowongan pekerjaan dari perusahaan peserta jobfair yang bisa dikirim via email. Aku bersyukur pertama kalinya aku datang ke acara  jobfair melihat banyaknya para pencari kerja yang juga masih berusaha memfoto kertas lowongan kerja tersebut untuk alternatif lain mereka mengirimkan berkas lamaran. Yup! Aku tidak sendirian. Mungkin ada yang lebih tidak beruntung dari aku, mungkin saja diantara mereka ada yang sama sekali belum memiliki pekerjaan. Aku bersyukur, aku tau banget bahwa Tuhan sayang banget sama aku jadi aku percaya ga ada satupun yang Dia ijinkan terjadi jika tanpa rancangan terbaik dariNya.

Day 2       
      Tiba di hari kedua aku datang ke acara jobfair ditempat yang sama. Kali ini aku benar-benar mempertimbangkan jam keberangkatan aku. Dengan hati yang penuh harap dan suka cita, kendaraan yang aku tumpangi seakan memudahkan jalan aku, sekalipun tol yang aku lewati via Cawang memang jarang tidak macet tapi aku masih sangat tenang karena melihat waktu yang masih cukup lama. Hingga  saat aku tiba di Halte Cawang aku melihat lamanya Bus Transjakarta yang muncul. Akhirnya aku memutuskan untuk naik Gojek. Setelah aku mem-book ternyata sang supir meminta untuk aku menunggu karena hujan. 20 menit berlalu aku tanyakan lagi posisi beliau, dia bilang masih menunggu hujan. Menyerah akhirnya aku bilang sama beliau untuk aku batalkan saja dan mencari Gojek lain. Ga berapa lama aku memesan Gojek tersebut, hujan turun dengan derasnya. Aku berharap hujan segera berhenti agar aku bisa segera tiba di Kemayoran. Hingga pukul 14:00 WIB hujan makin turun dengan derasnya. Mau tidak mau aku harus memesan Gojek (Gocar) yah sekalipun aku pikir ongkosnya jadi lebih mahal it's ok-lah yah demi jobfair (90 ribu gaess, OMG..). Mirisnya ujian aku belum berakhir juga, karena ternyata tidak ada Gojek (Gocar) terdekat Cawang. Syedihhh banget rasa hati, waktu yang aku punya tinggal kurang dari 2 jam lagi sebelum tiba di jobfair Kemayoran. Aku berdoa agar Tuhan memudahkan jalan aku. Aku bertanya dalam hati apa maksud dan rencana Tuhan atas ujian yang aku alami ini..

      Aku menunggu dibawah halte, entah menunggu apa aku juga tidak tahu. Yang jelas aku menunggu waktu dan mulai pasrah atas kegagalan yang aku alami untuk bisa sampai di acara jobfair di hari terakhir. Aku pasrah dan berusaha melindungi dari derasnya hujan banyaknya berkas lamaran dalam map yang sudah aku persiapkan jauh-jauh hari. Aku meneteskan air mata diantara keramaian orang yang berdiri dan menunggu hujan didalam halte. Aku tahu mereka tidak ada yang menyadari tangisanku, betapa aku sedih atas banyaknya kesulitan yang aku lalui hari itu. Hingga pukul 16:00 hujan tidak juga berhenti, malah semakin deras dan aku sudah tidak tahu lagi apa yang harus aku lakukan selain pulang menuju rumah orang tuaku. Aku hanya berharap pertemuan dengan orangtua dan adik bungsuku dapat mengobati kepedihanku hari itu. Hingga pukul 19:38 WIB aku tiba dirumah dan hujan tetap turun dengan derasnya seakan mengiringi kesedihanku hari itu. Tapi aku berusaha untuk mensyukuri semuanya, aku tiba dirumah dengan memperlihatkan senyum terindahku didepan mama dan papa. Thanks mama dan papa, kalian adalah salah satu alasan aku tidak berhenti untuk berjuang untuk memberikan kalian kebahagiaan hingga detik nafas terakhirku..:)

Sunday Diary, 280118

Dear Diary.. Tiba-tiba saja koko menghubungiku lagi. Entah harus senang atau tidak, yang jelas perasaanku mulai datar. Bahkan aku memutusk...