Waktu
Ingin aku
menghirupmu dalam-dalam
Merasai
detak yang berulang
Seperti pagi
dan malam
Yang
datangnya mengulang
Kamu yang
selalu sama
Dan aku yang
menua
Renta kau
telan
Terkikis
oleh jaman
Bahagiamu
Lihatlah malam
ini hujan
Yang
dinginnya saja tidak ingin
Aku bagi
dengannya
Seperti
hatiku,
Aku ingin ia
tetap hangat
Karena
melihatnya bahagia
adalah
dukungan semesta terbesar dalam mencintai
Cinta dan Luka
Malam
dan pagi aku benci
Keduanya
mengingatkanku
Tentang
cinta dan luka
Yang
datangnya bersamaan
Semakin
mencintai,
Semakin
dalam menikmati luka
Hingga
keduanya tak lagi miliki batas
Hari Bahagiamu
Hari yang indah
Hujan
membuatnya teduh sekali
Dihari bahagiamu,
melihatmu bahagia
Adalah kesempurnaan
yang sempurna
Aku tidak ingin
menjadi angin yang mengusikmu
Akupun bukan
api yang gemar melukaimu
Aku hanya ingin
menjadi tulisan-tulisan
Yang membuatmu
tersenyum
Setiap kali
membacanya
Pesan itu
Pesan itu,
Tidak benar-benar
singkat
Ada cerita
aku dan kamu
Yang terangkai
jadi satu kalimat
Aku tahu,
Ada rindu
yang terlewat sangat
Tapi maaf cuma
bisa jumpaimu
Lewat mimpi
sesaat
Tulisan-tulisan
Untukmu yang
tak terhapus senja
Kamulah kawan
jenuhku
Bunyian hati
yang tak ku ucap
Sekumpulan luka
yang tak bernadi
Kamu juga
rindu yang tak bersuara
Meronta liar
dalam aksara
Tanpamu, ragaku
getir tak merasa
jiwaku pekat
bagai malam
Rapuh tak bernyawa
dan kosong
Kekasihku..
Aku ingin
seperti udara
selalu ada
dimanapun kau berada
Yang sayupnya
saja mampu merasaimu
Aku tak
mengingat luka
Karena kau mencintaiku
begitu banyak
Dan aku hanya
merontaimu dengan manja
Aku dan kamu tak
perlu bingar
Mereka hanya
menatap dengan nanar
Cinta kita
yang tak berirama samar
Obrolan Manis
“Adakah kau
rindu ?” Tanya kekasihku
“Tidak” Jawabku
Tanyanya lagi: “Tapi
mengapa wajahmu mengitari isi kepalaku?
Aku bahkan
merasakan detak jantungmu dekat hatiku”
Lalu aku jawab:”
Karenanya aku tak merinduimu,
Jarak dan waktu
hanya tahu membuat cinta kita sempurna..”
No comments:
Post a Comment